Aku mau cerita sedikit, jadi selama setahun belakangan, aku takut bawa anak ke dokter gigi. Jadi aku jaga banget supaya gigi Giselle tidak sakit. Tetapi walaupun sudah rajin sikat gigi, tetap saja gigi Giselle ada yg berlubang. Sampai akhirnya bulan Desember kemarin gigi Giselle sakit, sampai mengganggu sekolah, gabisa makan dan gabisa tidur. Karena waktu bulan Desember angka penderita Covid lagi tinggi-tingginya, aku tunda bawa Giselle ke dokter gigi. Seminggu kemudian akhirnya sakit giginya Giselle sembuh sendiri. Setelah itu bulan Februari kemarin, gantian aku yang sakit gigi parah. sudah berusaha diobati segala macam obat, mulai dari obat tradisional hingga obat sakit gigi modern, tetap tidak sembuh. Akhirnya mau gamau harus ke dokter gigi. Setelah itu akhirnya aku berobat ke Audy Dental di BSD. Ternyata ke dokter gigi di masa pandemi tidak semenyeramkan itu. protokol kesehatannya juga ketat jadi berasa aman banget.
Cerita tentang gigi ini aku sudah aku up di blog juga ya moms. Setelah itu aku mulai mempertimbangkan untuk membawa Giselle ke dokter gigi, karena sudah terlalu lama gigi Giselle kurang perawatan dari dokter gigi. Akhirnya aku searching klinik gigi anak di sekitaran BSD dan Serpong, ternyata muncul Audy Dental. Ternyata Audy Dental juga ada dokter spesialis khusus gigi anak. Kami pun membuat reservasi dengan dokter spesialis gigi anak dan datang kesana. Klinik Audy Dental yang kami datangi, sama dengan tempat aku berobat kemarin waktu aku sakit, hanya saja untuk ruangan dokter anaknya terpisah berada di lantai 2. Di lantai 2 ini dikhususkan untuk anak, dengan dilengkapi perosotan, mini playground dan wallpaper bertemakan unicorn. Sebelum naik ke lantai 2, Giselle diberikan APD khusus anak untuk dipakai terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan dokter. Masuk ke ruangan dokter spesialis gigi anak, kami disambut ceria oleh dokter spesialis yang memakai APD dan penutup kepala bertemakan kartun dan dua orang perawat yang juga sangat antusias. Ruangannya pun bertemakan wallpaper unicorn pink dan dilengkapi dengan televisi LCD yang memutar film kartun disney. Sambutannya hangat sekali, Giselle jadi tidak takut masuk ruangan, padahal awalnya ketakutan banget, karena dulu pernah trauma waktu 2018 ke dokter gigi anak tapi tidak ramah anak, dan Giselle malah dimarah-marahi. Jadi semenjak itu dia takut banget kalau mau ke dokter gigi. Dokter lalu menyuruh Giselle untuk duduk manis di kursi pasien, dan Giselle tanpa rasa takut mau duduk sendiri. Di depan Giselle terdapat monitor kecil, jadi pasien anak bisa menonton film selama proses pengobatan. Hal ini sangat bagus sekali karena anak akan teralihkan perhatiannya ke film, jadi tidak fokus dengan peralatan dokter gigi yang berada di dalma mulutnya. Setelah duduk, Giselle ditanya mau nonton apa, dan suster pun memutar film yang Giselle pilih. Setelah melihat kondisi gigi Giselle, dokter sempat bertanya kepadaku kapan terakhir ke dokter gigi. Setelah mendengar jawabanku, dokter tidak menyalahkan kenapa terlambat memeriksakan gigi anak ke dokter gigi. Ini satu hal yang menjadi point plus dari klinik Audi ini. Ini aku ga diendorse ya, ini murni datang dan aku cerita sendiri. Karena dulu pernah waktu bawa Giselle ke dokter gigi di salah satu rumah sakit ibu dan anak, dokter giginya tidak ramah anak dan menyalahkan orang tua kenapa ga dibawa dari dulu-dulu, kenapa tunggu anak giginya berlubang dulu baru diajak ke dokter. Dari dimulainya proses pembersihan gigi sampai selesai ditambalnya gigi Giselle, dokter dan susternya handal dan kreatif sekali dalam menghandle pasien anak. dokternya tidak kaku jadi anak ga takut selama proses pengeboran gigi yang bikin ngilu itu. Berbeda sekali dengan pengalaman waktu taun 2018 lalu ke dokter gigi di salah satu RS ibu dan anak, dimana dokternya ga ramah anak jadi bikin giselle trauma ke dokter gigi. Waktu menunggu obat tambal selesai, dokter dan suster berhitung sampai sepuluh dengan nada yang menarik, jadi Giselle ga buru-buru menutup mulutnya. Setelah selesai semua proses pengobatan, Giselle lalu diberikan pilihan mainan. Karena Giselle ditambal 2 lubang, jadi Giselle boleh pilih 2 mainan. Kami pulang dengan gembira dari dokter gigi. D jalan pulang ke rumah, Giselle bilang kalau dia happy banget ke dokter gigi dan ga takut sama sekali. dia juga tidak keberatan dan bertanya-tanya kapan lagi jadwal kembali ke dokter gigi. Aku lega banget ketemu klinik gigi yang ramah anak seperti ini. Yuk moms jangan tunda dan jangan takut periksakan gigi anak ke dokter gigi selama masa pandemi. Kesimpulan yang bisa aku ambil, tidak harus ke rumah sakit ibu dan anak baru terjamin aman protokol kesehatannya, justru klinik gigi yang kecil malah lebih profesional, ramah anak, aman dan nyaman. Tentunya biaya yang dikeluarkan juga tidak semahal di rumah sakit besar. Semoga Bermanfaat. Ditulis oleh : Gita Mechtilde
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorGita Mechtilde
|