Ini cerita jujur aku waktu dulu setelah married dan harus tinggal di rumah mami mertua. Pertimbangan aku dan calon suami memutuskan tinggal di rumah mami mertua karena mami mertua tinggal sendiri jadi kami tidak mencari rumah baru.
Setelah beberapa lama tinggal bersama, ternyata banyak ketidakcocokan di antara aku dan mami mertua, dari mulai hal remeh seperti cara buat roti yang salah, tidak sesuai kebiasaan mami mertua, lalu salah taruh letak piring di dapur, dan lain sebagainya. Pernah juga waktu aku masak buat suami, dibilang mertua makananku kurang enak. Suami membela dengan bilang suka makanan aku, tapi mertua aku membantahnya, dan akhirnya suami jadi sedikit berseteru dengan mamanya. Setiap kali kejadian seperti itu, aku gaenak sekali dengan suami dan mertuaku. Akhirnya cara aku mengatasinya, aku mengalah dan mengesampingkan egoku. Aku berusaha sabar dan menempatkan diri kalau aku juga sama kok dengan anaknya beliau. Aku pun membicarakan hal ini dengan suami, mempertimbangkan apa bisa pindah rumah. Kalau hal seperti begini, sebaiknya suami juga harus mau mengerti istri, jadi dibutuhkan komunikasi suami dan istri. Jadi kalau solusi buat aku, selama masih tinggal sama mertua dan belum bisa pindah rumah, yang utama kuncinya adalah sabar, jangan apa-apa dimasukin ke hati. Kita usahakan mertua adalah seperti ayah/ibu kita sendiri. Kasih perhatian selayaknya anaknya sendiri, bahkan kalau bisa lebih perhatian dari anaknya. Dengan sikapku yang seperti itu, membuat mami mertua ga terlalu keras hati lagi padaku.
0 Comments
|
AuthorGita Mechtilde
|