Aku tidak menyangka aku berhasil mengatasi kekhawatiran akan nutrisi dan kebersihan Ginneth, anak keduaku disaat tidak bisa berada disampingnya 24 jam, karena harus pergi untuk bekerja. Aku flashback sebentar ke masa lalu ya. Tidak terasa sudah sekian tahun aku menikah dan sekarang sudah dikaruniai dua orang anak perempuan yang lucu-lucu. Pernah ga moms bayangin hidup kita bakal seperti ini? Punya anak dan berkutat dengan kehidupan rumah tangga? Kalau aku, karena aku dulunya adalah seorang wanita karir di perusahaan minyak dan gas bumi, hidupku sudah cukup sibuk meeting wara-wiri di macetnya ibukota. Pulang dari kantor jam lima sore rasanya jarang banget, karena kesibukan dan tuntutan karir. Prioritas utama dalam hidupku saat itu bukanlah menikah, hanya karir dan karir. Sampai akhirnya aku memutuskan menikah dan akhirnya mempunyai anak. Setelah punya anak pertama, aku memutuskan berhenti bekerja. Alasannya mau fokus ke perkembangan anakku. Aku selalu bawa anakku kemana saja termasuk meeting dengan orang dan melakukan direct breastfeeding sampai usianya 3 tahun. Dulu aku tidak pernah takut kekurangan produksi ASI, karena kalau dia rewel dan mau menyusu, tinggal langsung direct breastfeeding denganku. Namun, direct breastfeeding ini membuatku lelah karena harus selalu membawa anakku kemana-mana. Cukup merepotkan dan. akupun tidak bisa terlalu fokus dengan pekerjaan paruh waktu yang aku lakukan. Setelah anak keduaku lahir aku sangat menikmati peranku sebagai ibu dan seorang content creator yang bekerja di rumah. Karena aku bisa tetap menyusui dia sambil bekerja dari rumah. Namun, tidak pernah terbayang di benakku, begitu aku mendapat banyak undangan event yang mengharuskan aku pergi berjam-jam. Aku sangat cemas harus meninggalkan Ginneth karena kesibukan pekerjaanku. Rasa khawatirnya itu campur aduk banget saat itu. Banyak sekali kekhawatiran dalam benakku, bagaimana dia bisa cukup ASI dan nutrisinya? Bagaimana kalau dia ga mau minum ASI-nya? Kalau dia menangis bagaimana? Aku takut produksi ASI aku menjadi kurang lancar akibat stress dan kesibukan pekerjaan. Aku takut nutrisi yang masuk untuk Ginneth kurang, dan sebagainya. Benar-benar efek domino yang membuat aku berpikir untuk anak keduaku ini harus bisa menumbuhkan rasa tega demi kebaikan Ginneth. Akhirnya setelah berpikir cukup matang, bertanya dan melakukan riset kecil-kecilan tentang breastpump yang bagus dan bisa menjaga kualitas ASI aku, aku memilih Manual Breastpump Philips Avent. Alasan aku memilih manual Breastpump Philips Avent ini karena bantalan pijatnya lembut sehingga bisa menstimulasi produksi ASI aku menjadi lebih lancar dan desainnya yang juga simple, didesain agar kita bisa nyaman menentukan posisi saat pumping dan tidak harus repot merunduk agar ASI keluar lancar. Cukup dengan bersandar di sofa atau kursi, ASI sudah bisa keluar dengan lancar. Selain itu, mudah dipasang dan dibersihkan. Mudah dibawa kemana-mana juga, karena ringkas. Jadi waktu aku berangkat dan pulang dari event kena macet di jalan berjam-jam, aku pompa ASI dengan Philips Breastpump yang mana memiliki peranan penting dalam keberhasilan mengatasi kekhawatiranku. Ginneth tetap mendapatkan nutrisi yang baik, ASI yang cukup, walaupun sering aku tinggal dalam waktu cukup lama. Stok ASI aku sampai berlebih dan aku sampai bisa mendonorkan ASI aku juga. Thank you Philips Avent..❤ Karena sudah secinta itu sama produk Philips Avent, aku pun memutuskan untuk menggunakan @sleekbaby_id untuk #BersamaMelindungi pompa ASI, peralatan makan dan minum Ginneth dari kuman dan bakteri.Kedua produk ini adalah paket lengkap yang bisa menjaga kebutuhan nutrisi dari dalam dan juga menjaga kebersihanya dari luar. Produk - produk Philips Avent dapat dibeli di e-commerce Shopee.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorGita Mechtilde
|