Berasa ngga sih kalau akhir-akhir ini cuaca makin panas dan makin gerah bikin ngga nyaman isolasi mandiri #dirumahaja ?? Anak-anak aku sampe pada biang keringet dan panas dalam padahal AC terus nyala di rumah. Jadi kepikiran pengen ganti AC yang hemat listrik dan lebih dingin karena semenjak #dirumahaja dan nyala AC terus-terusan, tagihan listrik jadi melambung tinggi. Waktu lagi browsing sosial media, ngga sengaja liat kalau Changhong akan luncurin produk terbarunya yaitu AC dan kulkas, exclusive di JD.ID. Kalau Changhong ngga usah ditanya ya, AC nya udah terkenal dingin dan hemat listrik. Pas banget sekarang Changhong mau launching AC terbarunya dengan harga spesial. Kalau kata peribahasa, pucuk dicinta ulam tiba.
Selain AC, Changhong akan launching kulkas juga. Cocok banget buat kita yang dalam keadaan isolasi mandiri kaya sekarang, butuh untuk stock makanan dan minuman lebih banyak di kulkas. Changhong akan meluncurkan exclusive products di JD.ID berupa 1 kulkas (CRF-238) dan 2 AC (CHOL-05L dan CSDC-09 / 12IVE)
1 Comment
Aku tidak menyangka aku berhasil mengatasi kekhawatiran akan nutrisi dan kebersihan Ginneth, anak keduaku disaat tidak bisa berada disampingnya 24 jam, karena harus pergi untuk bekerja.
Aku flashback sebentar ke masa lalu ya. Tidak terasa sudah sekian tahun aku menikah dan sekarang sudah dikaruniai dua orang anak perempuan yang lucu-lucu. Pernah ga moms bayangin hidup kita bakal seperti ini? Punya anak dan berkutat dengan kehidupan rumah tangga? Kalau aku, karena aku dulunya adalah seorang wanita karir di perusahaan minyak dan gas bumi, hidupku sudah cukup sibuk meeting wara-wiri di macetnya ibukota. Pulang dari kantor jam lima sore rasanya jarang banget, karena kesibukan dan tuntutan karir. Prioritas utama dalam hidupku saat itu bukanlah menikah, hanya karir dan karir. Sampai akhirnya aku memutuskan menikah dan akhirnya mempunyai anak. Setelah punya anak pertama, aku memutuskan berhenti bekerja. Alasannya mau fokus ke perkembangan anakku. Aku selalu bawa anakku kemana saja termasuk meeting dengan orang dan melakukan direct breastfeeding sampai usianya 3 tahun. Dulu aku tidak pernah takut kekurangan produksi ASI, karena kalau dia rewel dan mau menyusu, tinggal langsung direct breastfeeding denganku. Namun, direct breastfeeding ini membuatku lelah karena harus selalu membawa anakku kemana-mana. Cukup merepotkan dan. akupun tidak bisa terlalu fokus dengan pekerjaan paruh waktu yang aku lakukan. Setelah anak keduaku lahir aku sangat menikmati peranku sebagai ibu dan seorang content creator yang bekerja di rumah. Karena aku bisa tetap menyusui dia sambil bekerja dari rumah. Dari kecil kalau jatuh apalagi kalau jatuhnya di lutut trus lututnya sampe bonyok gitu, pasti langsung buru-buru dipakein obat merah china sama alm. papa. Kenapa kok dipakein obat merah china? Karena konon katanya obat ini bisa bikin luka yang menyenyeh jadi kering dalam waktu cepat. Kaya simsalabim gitu deh. Alhasil tiap kali jatuh, pasti langsung trauma karena perihnya pas dipakein itu rasanya ampun-ampunan. Bayangin aja gimana luka yang basah menyenyeh dan goresnya besar, di lutut pula, terus dikompres dulu pakai alkohol buat bersihin dari kotoran, itu aja udah perih banget-banget. Belum kelar kelojotan dibersihkan pakai alkohol, habis itu langsung disiram pakai obat merah china ini yang rasanya aduhai pedihnya. Masih inget banget dulu sampe dipegangin dua mbak ART karena aku berontak, begitu disiram, ya ampun rasanya sampe sakit ke ulu hati. Meskipun habis itu dikipasin tetep aja rasa perih dan traumanya ga hilang sampe sekarang bahkan.
Udah selesai dikasih obat merah china, lukanya dibiarkan aja terbuka, ga dipakein plester. Karena kata nenek aku jaman dulu, kalau luka ngga boleh diplesterin nanti jadi lama keringnya, ngga sembuh-sembuh. Akhirnya kalau mandi kaki harus diangkat satu ke atas, supaya ngga kena air. Terus kalau jalan jadi agak pincang gitu kan, karena lutut kalau luka kan jadi susah mau ditekuk-tekuk. Pokoknya dulu kalau udah jatuh, sengsara abis-abisan. Hal ini pun berlangsung lama, sampe lebih dari seminggu. Akhirnya lukanya kering juga jadi korengan di atasnya. Kalau kata nenekku dulu, kaya gitu udah mau sembuh. Tapi kadang-kadang namanya anak-anak, kan tangannya suka iseng, jadi suka kukorek-korek itu korengnya. Pas dikelupas ternyata dalemnya masih menyenyeh, dan ternyata bernanah. Aduh langsung teriak tuh waktu itu, mana berbau pula kan. Akhirnya dipakein produk pembersih luka yang kuning sama papa. Dikompres produk itu katanya supaya ga infeksi. Soalnya ada nanahnya. Habis itu ngga berani korek-korek luka lagi. Akhirnya lukanya sembuh sendiri tapi ninggalin bekas yang besar dan menghitam. Meskipun udah hati-hati, namanya anak main di luar rumah, suatu waktu pasti bisa jatuh lagi. Sekian lama ga jatuh, akhirnya jatuh lagi gara-gara dikejar anjing. Berulang lagi tragedi dipakein obat merah china. Ini berdampak banget ke psikologi aku, jadi gampang trauma sama hal-hal yang bisa bikin sakit. Pas udah punya anak, kalau anakku jatuh, mau ngga mau deh pakein obat merah china juga atau obat merah yang dijual di apotik itu. Hal yang sama juga terjadi di anakku, dia sampe trauma banget kalau mau dipakein obat merah, tapi mau bagaimana lagi, semua obat merah yang dijual di apotik memang perih ke luka. Sampai akhirnya aku lagi cari obat ke salah satu apotik, terus aku liat ada Hansaplast Spray Antiseptik dipajang di rak etalase dan ada gambar bertuliskan #GakPakePerih di sampingnya. Aku iseng penasaran tanya, "mba itu apa?" Mba apotiknya bilang: "Ini pembersih buat luka bu, tapi ini ga perih dan kandungannya beda, ga berwarna" Aku langsung penasaran mau coba kan. Tanya harganya berapa dan ternyata affordable banget, terus akhirnya aku beli satu. Setelah sekian lama, anakku Giselle yang udah TK besar, setiap sore kan suka naik motor-motoran di depan rumah, ternyata dia ga sengaja ngelindes batu malah jadi ngga seimbang terus jatuh. Kena lututnya jadi luka gores lumayan besar. Udah nangis-nangis drama takut dipakein obat merah china, tapi aku inget kan waktu itu beli Hansaplast Spray Antiseptik. Yaudah aku coba semprotin, anaknya tadinya masih kejer nangis takut, begitu disemprot dia diem terus nanya. "Mami kok ga perih ya? Biasanya kan perih banget". Aku sampe amazed banget sama Hansaplast Spray Antiseptik ini, hebat banget bisa ngatasin ketakutan anak tiap kali jatoh. Long after that aku datang ke Wound Care Talk, talkshow dari Hansaplast x Halodoc yang membahas tentang cara membersihkan dan merawat luka dengan benar. Narasumbernya salah satunya yaitu dr. Adisaputra Ramadhinara (Certified Wound Specialist Physician - Dokter Spesialis Luka pertama dan satu-satunya di Indonesia). Dari talkshow ini aku jadi tahu kalau ternyata selama ini caraku merawat luka belum tepat banget. |
AuthorGita Mechtilde
|